Archives

Remember your time!

Jumat, 28 Maret 2014

Kamu.

Pagi, Kamu.
Yang tidak ada lelahnya untuk membuatku jatuh cinta walau sedetik saja.
Kamu yang tidak ada penatnya dalam membuatku merasa rindu jikalau aku tidak melihatmu.
Aku selalu menyayangimu...
Selalu menganggap setiap detik kebersamaan kita adalah anugerah Tuhan yang paling indah untukku.
Wahai makhluk Tuhan yang entah akan mengenggam tangan ku bila aku sudah kalah akan semua kemelut di dunia, kau begitu indah walau aku memejamkan mataku.
Semua canda tawa yang kau perlihatkan kepadaku, semua senyuman tipis dan gurauan singkat untukku selalu ku anggap kebahagiaan yang tidak akan aku kurasakan nanti saat kita sudah beranjak dewasa dan meninggalkan bangku kita masing-masing.
Sungguh ironis, bukan? Pupus sudah harapan ku untuk memperjuangkan mu, aku tidak ingin lagi menggebu-gebu untuk bisa memelukmu dan menceritakan segala keluh kesah ku, aku sudah tidak mampu bertahan. Akhirnya, aku akan menjadi aku yang dulu. Berpura-pura menutup mata dan telinga agar aku bisa melupakanmu.
Tapi kutahu pasti, aku tidak sanggup.
Sejak hari itu, semuanya berubah. Kau selalu tahu apa yang tidak kusukai dan apa yang kusukai, kau selalu tahu apa yang akan membuatku terluka dan apa yang akan membuatku bahagia.
Kita berdua adalah kisah yang pilu, bila saja aku ini bukan pecundang, aku akan berjuang untukmu, untuk kita yang sulit aku lupakan.
Aku tidak ingin lagi berjalan di pusaran waktu kegelisahanku karena aku sudah menganggap kamu tidak akan mencintaiku. Tolong beri aku tanda bahwa kau juga menginginkan ku sama dengan diriku.
Wahai pelangi setelah hujan,
Sebentar lagi kita akan berpisah dan bahkan tidak akan bersama lagi, aku pasti akan menyesalinya jika saja aku tidak memberitahumu.


Aku tidak siap untuk berpisah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

xoxo,

xoxo,