30 Maret 2014.

30 Maret 2014, 15:05.

Saat dimana diriku akhirnya menyerah akan perjuanganku. Semua ucapan yang kau kau lontarkan kepadaku seperti pertanda bahwa sudah saatnya aku bangun dari mimpiku yang panjang. Air mataku hari itu membuatku tersadar akan Kamu, akan Kita.
Buatmu yang sanggup menghentikan derap langkah kakiku hanya kerena melihatmu..
Buatmu yang mampu memicu detak jantungku hanya kerena tersenyum kepadaku..
Buatmu yang dapat membuat bingung perasaanku hanya karena duduk disampingku..
Dan buatmu yang telah menodai semua hal itu.
Sudah seharusnya aku marah pada diriku sendiri untuk membiarkannya jatuh cinta denganmu. Dengan begitu mudahnya membuatku selalu ingin bersama mu.
Sekarang aku berfikir bahwa semuanya hanya omong kosong dan aku sudah lelah akan semua hal itu.
Kau sungguh tidak pantas untuk apa yang selama ini kuperjuangkan. Kau berubah dan nanti pada akhirnya kita berubah.
Aku sudah merasakannya, kaulah yang pertama telah berlari pergi dari sisiku dan aku perlahan-lahan akan berjalan pergi dari kisah kita.
Selamat tinggal teman seperjuanganku selama 6 tahun ini aku sudah melihatmu tumbuh di sampingku dan kau juga dengan setianya selalu bersamaku. Walau hanya didasari oleh kata, teman.

Teman hidupku yang telah mengajari ku banyak hal, membantuku saat aku sudah telalu lelah akan semua ujian Tuhan. Terima kasih atas segala hal bodoh yang mampu membuatku tersenyum.

Perih sekali... sungguh... tapi aku tahu, aku hanya butuh waktu..